Layu bakteri
Penyakit | : | Layu bakteri |
Penyebab | : | Pseudomonas solanacearum |
Inang | : | Tomat |
Gejala | : | · Serangan pertamakali biasanya saat tanaman berumur 6 minggu.• Daun layu mulai dari pucuk sampai ke bagian bawah.
• Kalau batang/cabang/pangkal batang dibelah, terlihat warna cokelat kehitaman dan busuk.
• Bila dicelup dalam air bening 5 menit kemudian akan keluar cairan eksudat seperti lendir berwarna putih.
|
Deskripsi | : | Inokulasi terjadi apabila bakteri masuk ke dalam pembuluh tanaman yang mengalami pelukaan, atau melalui penularan oleh serangga. Sedangkan inokulasi melalui batang jarang terjadi. Bakteri dapat bertahan dalam tanah dan mempertahankan virulensinya selama paling sedikit satu tahun. Penyakit dapat menular melalui parang yang digunakan waktu menebang pisang, membersihkan batang atau memotong bunga jantan/anakan pisang. Penularan dapat terjadi juga karena pemakaian tunas dari rumpun yang sakit sebagai bibit.
Penyakit juga dapat menular melalui udara dan menginfeksi buah-buah yang dapat dilakukan oleh serangga. Bakteri yang terbawa ke kepala putik pada saat pembuahan dapat mencapai buah melalui saluran tangkai putik. Penyebaran juga dapat dibantu oleh air.
|
Pengendalian | : | Cara kultur teknis, Pemberian pupuk organik (kompos, pupuk kandang); Penjarangan anakan; dipotong (setelah 30 cm) ±5 cm dari titik tumbuh; Rotasi dengan tanaman bukan inang; Pembuatan drainase, sanitasi lingkungan pertanaman; Menghindari terjadinya luka pada akar; Menggunakan benih sehat (bukan dari daerah serangan atau rumpun terserang; menggunakan benih dari kultur jaringan) atau benih baru setiap musim tanam; Sistem pindah tanam setelah tiga kali panen, maksimal 3 tahun; Pengapuran atau abu.
• Cara fisik/mekanis
Eradikasi rumpun terserang dengan membongkar sampai ke akar-akarnya, lalu dipotong-potong, dimasukkan dalam kantong plastik, diberi formalin, dan ditutup rapat. Dapat juga mematikan tanaman/anakan terserang dengan injeksi herbisida 2,4 D 0,5% sebanyak 5 – 15 ml/tanaman; Memotong bunga jantan segera setelah sisir terakhir terbentuk, untuk menghindari infeksi serangga penular; Kondomisasi terhadap bunga.
• Cara biologi
Pemanfaatan agens antagonis seperti Pseudomonas fluerescens,Bacillus subtilis. (Entomopatogen), dengan atau tanpa kompos.
• Cara kimiawi
Semua alat yang digunakan didisinfektan dengan kloroks (NaOCl) atau dicuci bersih dengan sabun; Injeksi larutan minyak tanah atau herbisida sistemik terhadap tanaman sakit dan anakannya, sebanyak 5 – 15 ml/pohon tergantung besar kecilnya tanaman. Injeksi ini dapat diulangi hingga tanaman mati.
|
|