Blast
Penyakit | : | Blast |
Penyebab | : | Pyricularia oryzae |
Inang | : | Padi |
Gejala | : | Penyakit blas disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea (Cooke) Sacc. (sinonim dengan P. oryzae), yang termasuk ke dalam kelompok Ascomycetes dan bersifat heterotalik. Di alam, cendawan ini hanya ditemukan dalam bentuk aseksualnya, sedangkan bentuk seksualnya yaitu Magnaporthe grisea (Herbert) Barr hanya dihasilkan dari pengkulturan di laboratorium. Secara morfologi, cendawan P. grisea mempunyai konidia yang berbentuk bulat, lonjong, transparan, dan bersekat dua. Cendawan P. grisea dapat membentuk gejala berupa bercak pada daun padi, buku batang, leher malai, bulir padi, dan kolar daun (daerah pertemuan antara helaian daun dengan pelepah). Bercak pada pelepah daun jarang ditemukan. Bentuk khas dari blas daun adalah bercak belah ketupat dengan kedua ujung yang runcing. Bercak mulanya kecil, berwarna hijau gelap hingga abu-abu kebiru-biruan. Bercak ini ukurannya terus membesar, terutama pada varietas yang rentan dan dalam keadaan yang lembab. Pada bercak yang telah berkembang, bagian tepinya berwarna cokelat sedangkan bagian tengahnya berwarna putih keabu-abuan. Bercak yang telah berkembang penuh mencapai panjang 1,0-1,5 cm dan lebar 0,3-0,5 cm dengan tepian berwarna cokelat. Bercak pada daun yang rentan tidak membentuk tepian yang jelas. Bercak tersebut dikelilingi oleh warna kuning pucat (halo area), terutama pada lingkungan yang kondusif, seperti keadaan lembab dan ternaungi. Selain itu, perkembangan bercak juga dipengaruhi oleh kerentanan varietas dan umur bercak itu sendiri. Bercak tidak akan berkembang dan tetap seperti titik kecil pada varietas yang tahan. Hal ini karena proses perkembangan konidia cendawan P. grisea dalam jaringan inangnya terhambat. Infeksi pada buku batang menyebabkan bercak berwarna cokelat atau hitam dan batang menjadi patah. Infeksi pada malai menyebabkan blas leher, bercak cokelat pada cabang malai, dan bercak cokelat pada kulit gabah. Apabila blas leher terjadi pada fase awal akan mengakibatkan malai mati secara prematur, berwarna putih dan kosong secara menyeluruh, sedangkan jika blas leher terjadi pada fase lebih lanjut akan menyebabkan pengisian bulir padi tidak sempurna dan mutu biji menjadi rendah. Infeksi P. grisea pada kolar daun menimbulkan gejala blas kolar berwarna cokelat. Blas kolar yang terjadi pada daun bendera atau pada daun kedua terakhir dapat menyebabkan pengaruh yang nyata pada produksi padi. |
Deskripsi | : | Konidium berbentuk seperti alpukat, bersel tiga dengan dua sekat, hialin, jumlahnya 1-20 konidia per konidiofor; konidiofor berwarna kelabu, bersekat, jarang bercabang, dan membentuk konidium pada ujungnya. Fase yang mempengaruhi penyakit: kelebihan N/ kekurangan air; keberhasilan infeksi patogen; suhu optimum untuk konidia berkecambah: 25-30oC; masa terentan tanaman adalah saat batang padi tumbuh memanjang (± 55 hari). | |