 Basisdata Hama dan Penyakit Tanaman
|
Penyakit Blendok Phytophthora
Penyakit | : | Penyakit Blendok Phytophthora |
Penyebab | : | Phytophthora sp. |
Inang | : | Jeruk-jerukan (Citrus sp.) |
Sebaran | : | Jawa, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan |
Gejala | : | Gejala awal pada kulit pangkal batang berwarna hitam kebasah-basahan dan mengeluarkan blendok (gom) encer. Pembusukan biasanya dimulai dari tempat melekatnya batang atas. Apabila bagian yang busuk dipotong maka akan terlihat bahwa jaringan di bawahnya berwarna cokelat kemerahan. Perubahan warna ini sering kali meluas melewati kambium sampai ke kayu. Gejala lanjut berupa matinya jaringan kulit dan mengelupas sehingga terbentuk luka yang lebar. Umumnya, di sekeliling luka akan terbentuk jaringan kalus, tetapi di luka sering terjadi serangan baru yang menyebabkan luka semakin membesar. Penyakit yang telah berkembang dan menginfeksi hingga ke akar menjadi busuk dan berbau asam. Gejala lain berupa pembentukan bunga yang tidak pada waktunya, buah yang terbentuk ukurannya lebih kecil, dan rasanya tidak enak. |
Deskripsi | : | Sporangium cendawan ini berbentuk oval hingga bulat seperti buah pir, berukuran 20-67 x 14-37 µm. Sporangiofor lebih halus daripada hifa dengan lebar 9 µm. Sporangium dapat berkecambah secara tidak langsung melalui pembentukan spora kembara. Cendawan dapat membentuk klamidospora bulat, berdinding agak tebal dengan diameter 20-60 µm. Sporangium berbentuk oval, berukuran 30-90 x 20-60 µm. Sporangium dibentuk di ujung atau di tengah sporangiofor. Cendawan mempertahankan diri di dalam tanah dengan membentuk sporangium dan spora kembara. Pemencaran cendawan umumnya melalui percikan air dan air irigasi, serta alat pertanian maupun hewan termasuk serangga. | |