 Basisdata Hama dan Penyakit Tanaman
|
Busuk Hati dan Busuk Akar
Penyakit | : | Busuk Hati dan Busuk Akar |
Penyebab | : | Phytophthora nicotianae B. de Haan var. parasitica (Dast.) Waterh. |
Inang | : | Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) |
Sebaran | : | Sumatera |
Gejala | : | Daun menjadi klorosis dan akhirnya nekrosis. Daun-daun muda mudah dicabut dan pangkalnya busuk. Bagian daun yang busuk mempunyai batas berwarna cokelat. Pembusukan dapat meluas ke bagian batang tanaman. Bagian yang busuk mengeluarkan aroma yang tidak enak. Tanaman tua jarang terinfeksi, biasanya hanaya sebatas pada jaringan sukulen pada bagian atas batang. Gejala lanjut tidak selalu menyebabkan kematian tanaman, dapat juga hanya berupa rebah dand aun-daunnya mati. |
Deskripsi | : | Hifa kasar dengan diameter mencapai 9 µm, tebalnya tidak teratur, tetapi tidak ditemukan bengkakan hifa. Sporangiofor lebih halus daripada hifa miselium dan bercabang tidak teratur. Sporangium berbentuk oval, pada puncaknya tidak mengalami penyempitan yang jelas, serta simpodial. Sporangium berbentuk oval, rata-rata berukuran 30-38 µm dan sering dibentuk secara interkalar. Sporangium terbentuk hanya jika miseliumnya terendam oleh air. Klamidospora berukuran mencapai 60 µm dan setelah tua berwarna cokelat kekuningan. Cendawan ini bertahan cukup lama dalam tanah yang mengandung bahan organik. Pemencaran cendawan terutama dalam bentuk miselium bersama-sama dengan tanah atau bahan organik, irigasi, alat-alat pertanian, dan percikan air hujan. |
Pengendalian | : | Drainase tanah |
|