 Basisdata Hama dan Penyakit Tanaman
|
Antraknosa
Penyakit | : | Antraknosa |
Penyebab | : | Colletotrichum musae (Berk. et Curt.) Arx |
Inang | : | Pisang (Musa sp.) |
Gejala | : | Gejala awal berupa bercak-bercak klorosis berwarna putih kekuningan yang bagian tengahnya berwarna cokelat. Bercak-bercak memanjang searah dengan tulang-tulang daun. Barcak-bercak ini dapat bersatu menjadi lebih besar dan mengering. Gejala pada buah yang masih mentah berupa berubahnya warna buah dari hijau menjadi kuning yang kemudian menjadi cokelat tua atau hitam dengan tepi berwarna kuning. Infeksi berat mengakibatkan buah menjadi kering dan mengalami mumifikasi. Pada buah di tempat penyimpanan timbul gejala berupa bercak kecil cokelat kehitaman dengan tepi kebasahan. Pada permukaan bercak terjadi titik-titik merah jambu yang terdiri atas kumpulan tubuh buah cendawan. |
Deskripsi | : | Konidium berbentuk jorong memanjang, berwarna hialin, berukuran 11-17 x 4-6 µm. Konidium dibentuk pada ujung konidiofor yang panjangnya mencapai 30 µm dengan lebar 3-5 µm. Konidium dan konidiofor terbentuk dalam aservulus yang terletak pada permukaan bagian tanaman yang terinfeksi. Aservulus berbentuk bulat, diameternya mencapai 400 µm, jarang mempunyai seta. Konidium dipencarkan oleh percikan air dari sisa-sisa tanaman pisang. Konidium dapat menular ke buah dapat berasal dari daun sakit yang masih basah maupun yang kering, dan sisa-sisa bunga yang telah mati. Suhu optimum terbentuknya konidium adalah 27-30 C. Penyakit ini banyak ditemukan pada saat musim penghujan. | |