 Basisdata Hama dan Penyakit Tanaman
|
Penyakit Katai Kuning
Penyakit | : | Penyakit Katai Kuning |
Penyebab | : | yellow dwarf virus |
Inang | : | Padi |
Sebaran | : | Indonesia |
Gejala | : | Gejala yang tampak berupa adanya klorosis merata pada tanaman sakit, pertumbuhan menjadi terhambat, dan terbentuknya banyak anakan. Tanaman yang klorosis akan berwarna hijau pucat atau kuning pucat merata. Tanaman dapat terinfeksi sejak masih muda. Tanaman yang terinfeksi walaupun dapat bertahan hidup tetapi rata-rata tidak mampu menghasilkan malai atau hanya membentuk malai yang sangat kecil. Gejala lain yang timbul adalah terbentuknya cabang klorotik pada buku-buku batang sebelah atas, tumbuhnya anakan klorotik dari tanaman dewasa, dan malai yang terbentuk menjadi terpluntir. Gejala pada umumnya terlihat 33-43 hari setelah inokulasi. |
Deskripsi | : | Bentuk partikel tidak menentu (pleomorphic) dengan diameter 100-1100 nm. Penyakit ini dapat ditularkan ke tanaman sehat melalui vektor wereng hijau Nepotettix virescens. N. virescens dapat menularkan virus setelah menghisap tanaman sakit paling lama 30 menit. Masa inkubasi virus di dalam badan serangga antara 20-39 hari, umumnya 25-30 hari. Virus yang berada dalam tubuh serangga tidak terdapat dalam telur. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui vektor N. nigropictus secara persisten. Serangga bersifat infektif hingga mati. | |